Temaram sinar sang rembulan
berebut masuk melalui kisi jendela kamarku
sedikit memberi terang
untuk malamku yang kian kelam
Mengapa ketika sang rembulan saja
masih menyempatkan diri untuk menemaniku
kau begitu enggan untuk sekedar menyapaku
Tak tahukah engkau
jika saja hati ini bisa bicara
ia akan berkata betapa ia merindu perhatian darimu
Ah, entah mengapa sepi ini enggan pergi
padahal kuharap hadirmu dalam hidupku
bisa mengusir ia selamanya
Rabu, 26 Agustus 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar